Rabu, 12 April 2023

Tugas 5 [Rizal] Teorema DeMorgan's (Buat Soal pilihan ganda sebanyak 20 soal)

1. Apa perbedaan antara ukuran analog dan digital? 

A. Kuantitas analog memiliki nilai diskrit sedangkan kuantitas digital memiliki nilai kontinu.

B. Kuantitas analog memiliki simbol digit sedangkan kuantitas digital memiliki simbol nilai kontinu.

C. Kuantitas analog memiliki nilai kontinu sedangkan kuantitas digital memiliki nilai diskrit.

D. Kuantitas analog dan digital memiliki nilai dan simbol yang sama.


2. Apa itu ukuran analog dan digital? 

A. Kuantitas analog adalah kuantitas yang dilambangkan dengan ketidak-sebandingan kuantitas tetapi dengan simbol – simbol yang dinamakan digit.

B. Kuantitas digital adalah kuantitas yang dilambangkan sebagai tegangan, arus atau pergerakan meter yang sebanding dengan nilai kuantitas.

C. Kuantitas analog dan digital adalah kuantitas yang memiliki nilai kontinu dan diskrit.

D. Kuantitas analog dan digital tidak memiliki perbedaan.


3. 

    


Berikut adalah grafik besaran yang dihasilkan oleh meteran tersebut. Apakah grafik menunjukkan ukuran analog atau digital? 

A. Analog

B. Digital

C. Keduanya

D. Tidak bisa ditentukan


4. Apa keunggulan sistem digital dibandingkan sistem analog? 

A. Lebih handal terhadap noise

B. Lebih mudah dalam perancangan

C. Dapat diprogram kedalam komponen

D. Semua jawaban benar


5. Mengapa IC (Integrated Circuit) murah? 

A. Karena elemen logika digital dapat menghasilkan keluaran yang lebih kecil dari 10 nanosecond

B. Karena IC hanya terdiri dari beberapa elemen logika digital saja

C. Karena IC dapat menghasilkan keluaran yang lebih akurat daripada elemen logika digital tunggal

D. Karena penggabungan jutaan elemen logika digital dalam sebuah chip tunggal menghasilkan IC berbiaya rendah.


6. Apa yang biasanya didasarkan pada komputer dan elektronik digital? 

A. Sistem Analog

B. Sistem Biner

C. Sistem Desimal

D. Sistem Hexadesimal


7. Apa yang dibicarakan di bagian ini selain sistem numerik biner?

A. Operasi aritmatika dengan bilangan desimal

B. Operasi aritmatika dengan bilangan oktal

C. Operasi aritmatika dengan bilangan hexadesimal

D. Operasi aritmatika dengan bilangan romawi


8. Dibawah ini manakah yang merupakan sistem bilangan oktal?

A. 0 ~ 9

B. 0 ~ 1

C. 0 ~ 7

D. 0 ~ F


9. Metode apa yang dipakai untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner?

A. Metode Bilangan 2

B. Metode Sum-of-Weight

C. Metode Konversi Fraksi Desimal

D. Metode Hexadesimal


10. Metode apa yang dipakai untuk mengubah angka pecahan desimal menjadi angka biner?

A. Metode Bilangan 2

B. Metode Sum-of-Weight

C. Metode Konversi Fraksi Desimal

D. Metode Hexadesimal


11. Berapa nilai yang tersedia dalam Aljabar Boolean?

A. Satu nilai

B. Tiga nilai

C. Empat nilai

D. Dua nilai


12. Apa yang menjadi tiga operasi logika dasar pada Aljabar Boolean?

A. XOR, OR, dan AND

B. NAND, OR, dan AND

C. OR, AND, dan NOT

D. NOR, OR, dan AND


13. Bilangan heksadesimal dari 1101 1111 1010 1100 0100(2) adalah?

A. EFDC4

B. DFBC4

C. DFAC4

D. ABCD4

E. DEB4

14. Berikut ini yang TIDAK termasuk dalam tiga fungsi logika dasar?

A. AND

B. OR

C. NOT

D. XOR


15. Pernyataan mana di bawah ini yang merepresentasikan penggunaan fungsi OR dalam logika?

A. Jika hujan DAN nampaknya akan turun hujan, saya akan membawa payung.

B. Jika saya menerima gaji ATAU pergi ke bank, saya akan punya uang untuk dihabiskan.

C. Jika saya belajar keras DAN cukup tidur, saya akan berhasil dalam ujian.

D. Jika saya makan makanan sehat DAN berolahraga secara teratur, saya akan merasa lebih baik.


16. Bilangan 56DE apabila dikonversikan ke bilangan biner maka hasilnya 

A. 0101 0110 1101 1110

B. 1010 0101 0111 1001

C. 0101 1001 1110 1011

D. 1110 0101 1101 1011


17. Hukum komutatif mana yang berlaku pada operasi penjumlahan?

A. A + B = B + A

B. AB = BA

C. A(B+C) = AB + AC

D. (A+B)+C = A+(B+C)


18. Operasi perkalian memiliki hukum komutatif yang mana?

A. A + B = B + A

B. AB = BA

C. A(B+C) = AB + AC

D. (A+B)+C = A+(B+C)


19. Apa nama hukum yang menyatakan A + (B + C) = (A + B) + C?

A. Commutative law of addition

B. Associative law of addition

C. Distributive law of addition

D. Identity law of addition


20. Apa aturan yang menyatakan bahwa hasil akhir tidak dipengaruhi oleh pengelompokan variabel yang dijadikan OR?

A. Commutative law of addition

B. Associative law of addition

C. Distributive law of addition

D. Identity law of addition



sumber : https://onlinelearning.uhamka.ac.id

Tugas 5 [Rizal] Teorema DeMorgan's



 Operasi komplemen pada logika Boolean merujuk pada proses menghasilkan keluaran yang berkebalikan dari masukan yang diberikan. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan gerbang logika seperti AND, OR, dan NOT.


Salah satu jenis komplemen adalah komplemen 2 variabel atau lebih pada gerbang AND. Proses ini melibatkan pengambilan nilai kebalikan dari setiap variabel dan mengganti gerbang AND dengan gerbang OR. Misalnya, ekspresi A AND B AND C dapat diubah menjadi (NOT A) OR (NOT B) OR (NOT C) dengan melakukan komplemen.


Di sisi lain, komplemen 2 variabel atau lebih pada gerbang OR melibatkan pengambilan nilai kebalikan dari setiap variabel dan mengganti gerbang OR dengan gerbang AND. Misalnya, ekspresi A OR B OR C dapat diubah menjadi (NOT A) AND (NOT B) AND (NOT C) dengan melakukan komplemen.


Komplemen sering digunakan dalam perancangan sirkuit digital dan dalam algoritma kriptografi. Dalam kriptografi, komplemen digunakan untuk mengenkripsi pesan sebelum mengirimnya. Dalam perancangan sirkuit digital, komplemen digunakan untuk membalikkan keluaran dari gerbang logika, seperti flip-flop.


Pemahaman tentang komplemen sangat penting untuk mempercepat proses perancangan sirkuit digital dan perhitungan logika Boolean. Dengan memanfaatkan komplemen, proses ini dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat.



   sumber : https://onlinelearning.uhamka.ac.id

Rabu, 05 April 2023

Tugas 5 [Rizal] Aljabar Boolean

 Hukum dan Aturan dari Aljabar Boolean

Aljabar boolean merupakan konsep dasar yang digunakan dalam elektronik digital dan ilmu komputer. Aljabar boolean menangani variabel biner dan gerbang logika yang beroperasi pada nilai boolean (benar atau salah). Aljabar boolean mengikuti serangkaian hukum dan aturan yang mengatur perilaku dari variabel dan gerbang ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas hukum dan aturan paling dasar dari aljabar boolean.

Hukum Komutatif:

Aturan komutatif menyatakan bahwa mengubah urutan variabel dalam operasi logika tidak mengubah hasilnya. Hukum komutatif dari penjumlahan mengatakan bahwa A + B = B + A, yang berarti urutan OR tidak penting. Begitu juga, hukum komutatif perkalian mengatakan bahwa AB = BA, yang berarti urutan AND tidak penting.

Hukum Asosiatif:

Aturan asosiatif menyatakan bahwa mengelompokkan variabel bersama dalam operasi logika tidak mengubah hasilnya. Hukum asosiatif penjumlahan menyatakan bahwa A + (B + C) = (A + B) + C, yang berarti mengelompokkan variabel OR tidak penting. Hukum asosiatif perkalian menyatakan bahwa A(BC) = (AB)C, yang berarti pengelompokan variabel AND tidak penting.

Aturan Distributif:

Aturan distributif digunakan untuk memperluas operasi logika. Hukum distributif perkalian atas penjumlahan menyatakan bahwa A(B + C) = AB + AC. Ini berarti bahwa hasil kali A dan jumlah B dan C sama dengan jumlah hasil kali A dan B dan A dan C. Hukum distributif penjumlahan atas perkalian menyatakan bahwa (A+B)(C+D) = AC + AD + BC + BD. Ini berarti bahwa jumlah A dan B dikalikan dengan jumlah C dan D sama dengan jumlah hasil kali A dan C, A dan D, B dan C, dan B dan D.

Aturan Boolean:

Selain dari hukum yang telah disebutkan di atas, aljabar boolean juga patuh pada aturan tertentu. Aturan pertama adalah aturan penjumlahan, yang menyatakan bahwa komplementer dari sebuah variabel berkebalikan dengan nilai awalnya. Misalnya, jika A benar, maka komplementernya A' adalah salah. Aturan kedua adalah aturan identitas, yang menyatakan bahwa nilai dari variabel OR sama dengan 1 adalah variabel itu sendiri, dan nilai variabel OR sama dengan 0 adalah variabel itu sendiri.

Secara singkat, aljabar boolean adalah konsep dasar dalam elektronik digital dan ilmu komputer. Hukum dan aturan-aturannya mengatur perilaku dari variabel biner dan gerbang logika. Hukum komutatif, asosiatif, dan distributif memastikan bahwa urutan dan pengelompokan operasi logika tidak mengubah hasilnya. Aturan penjumlahan dan identitas lebih meningkatkan aplikabilitas dari aljabar boolean dalam aplikasi dunia nyata.


submber: https://onlinelearning.uhamka.ac.id

2203015036_Muhammad Rizal_Trafik SDG

  back link :  https://onlinelearning.uhamka.ac.id./